TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

Stres Picu Sakit Gigi Dan Gangguan Mulut

· · 0 comments

Stres  Picu Sakit Gigi Dan Gangguan Mulut

Ingin memiliki gigi yang sehat? Hindarilah stres. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan para ahli dari Brazil terhadap 14 studi terdahulu, orang dengan tingkat stres memiliki risiko penyakit periodontal yang lebih tinggi. Pada kondisi stres, secara otomatis kadar hormon kortisol akan meningkat dan akibatnya mengganggu sistem imun. Kondisi ini adalah tanda bagi bakteri untuk dengan leluasa menyerang gusi kita.

Stres bisa jadi salah satu penyebab kita mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian menunjukkan, mereka yang sedang merasa tertekan menghasilkan hormon kortisol dalam jumlah besar. Hormon ini dapat menyebabkan kerusakan pada gusi dan tubuh. Stres juga mendorong orang untuk tidak merawat gigi dengan baik; lebih dari 50 persen orang tidak menyikat gigi mereka secara teratur saat stres.

Masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan stres antara lain sariawan, herpes pada rongga mulut, bruxism (menggeretakkan gigi), pola makan yang tidak sehat, penyakit gusi atau memperburuk penyakit gusi yang telah ada. Untuk mencegah dan mengurangi iritasi pada gigi dan mulut, kita bisa mencoba cara-cara berikut:

  1. Saat stres, jangan makan makanan yang pedas, panas, atau yang mengandung tingkat keasaman tinggi.
  2. Relakskan pikiran dengan melakukan tindakan yang menenangkan. Contohnya, dengarkan playlist favorit di ipod, mandi air hangat atau relaksasi di spa. Ini akan membantu menghambat produksi hormon kortisol.
  3. Bila gejala bruxism makin parah, bisa terjadi temporomandibular joint, yaitu kelainan pada sendi yang berfungsi rahang bawah. Setiap kita membuka mulut akan muncul suara "klik" dan pusing yang berkepanjangan. Bila sudah seperti ini, kita harus memeriksakan diri ke dokter gigi

Kala Stres "Mengganggu" Gigi Kita

Ingin memiliki gigi yang sehat? Hindarilah stres. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan para ahli dari Brazil terhadap 14 studi terdahulu, orang dengan tingkat stres memiliki risiko penyakit periodontal yang lebih tinggi. Pada kondisi stres, secara otomatis kadar hormon kortisol akan meningkat dan akibatnya mengganggu sistem imun. Kondisi ini adalah tanda bagi bakteri untuk dengan leluasa menyerang gusi kita.

Biasanya tingkat stres akan naik apabila kita bekerja lembur. Belum lagi, semakin larut kita terjaga maka rasa lapar pun ikut terpacu. Maka dapat dibayangkan apa yang terjadi jika kita malas menyikat gigi. Kesehatan mulut kita tak punya perlindungan.

Itu mengapa, sediakan sikat dan pasta gigi di kantor agar setiap jadwal lembur menghadang tak akan berisiko bagi gigi serta mulut. Maksimalkan juga perlindungan ini dengan rutin berolahraga dan mendapatkan kualitas tidur yang cukup. Dua hal ini sangat efektif membebaskan kita dari stres yang menghampiri, ucap Preston Miller, DDS, presiden dari the American Academy of Periodontology. Jadi jangan lupa, membebaskan diri dari stres sama dengan membebaskan mulut dari serangan bakteri

0 comments:

Posting Komentar