TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

Deteksi Dini Hidrosefalus

· · 0 comments



Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala; sehingga kondisi ini sering dikenal dengan "kepala air") adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural. Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
[sunting] Penyebap

Penyebap Hidrosefalus terbagi dua, yakni Kongenital; disebapkan ganguan perkembangan janin dalam rahim (misalnya Malformasi Arnold Chiari) atau infeksi intrauterine.
[sunting] Manifestasi Klinis

  •     Kepala membesar, fontanel antrior menonjol.
  •     Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis.
  •     Terdapat bunyi creckedpot (tanda Macewen).
  •     Mata melihat kebawah, mudah terstimulasi, lemah dan kemampuan makan berkurang.
  •     Opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas bawah.
  •     Pada bayi dengan malformasi Ac, bayi mengalami kesulitan menelan.
  •     Bunyi napas stridor.
  •     Kesulitan bernapas.
  •     Apnea, dan tidak ada refleks muntah.
  •     Sakit kepala, papil edema.
  •     Strabismus, ataxia, letargi, bingung, dan bicara inkoheren


Hidrosefalus atau akumulasi cairan di dalam otak yang menyebabkan kepala bayi membesar sebenarnya bisa dicegah dan dideteksi dengan cara sederhana, yakni melalui pengukuran lingkar kepala.

"Pada saat bayi kontrol tiap bulan, biasanya kita pantau lingkar kepala. Selain juga memantau berat badan tinggi badan," kata dr. Diah Pramita, SpA pada seminar Pentingnya Nutrisi yang Tepat Untuk Tumbuh Kembang Buah Hati, di Brawijaya Women & Clinic,

Diah mengatakan mengukur kepala pada bayi, bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan tahu cara yang benar. Cara sederhana yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan meteran baju/kain.

"Jadi diukur mengelilingi lingkar kepala melewati kedua alis melingkari belakang kepala, cari belakang kepala yang paling menonjol. Lalu kita ukur, itu namanya lingkar kepala," jelasnya.

Ia menambahkan, lingkar kepala bayi akan bertambah sesuai dengan usianya. "Jadi kita plot digrafik lingkar kepala. Kalau dia mulai menyimpang, melebihi dari batas maksimal, kita harus curiga ada kelainan seperti hidrosefalus," tambahnya.

Bila sudah seperti itu, langkah langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah dengan melakukan pemeriksaan lengkap, seperti CT-Scan untuk memastikan apakah memang kelainan itu hidrosefalus atau ada penyebab lain.

"Jika kelainannya ringan, dokter akan menyedot cairan di otak bayi dan bayi bisa tumbuh dengan sehat. Bila hidrosefalusnya berat akan sulit untuk sembuh," kata Diah.

Penyebab bermacam

Penyebab hidrosefalus bermacam-macam. Namun yang paling sering ditemui adalah karena kelainan bawaan sejak lahir yang disebabkan infeksi toksoplasmosis. "Jika ada infeksi saat dikandungan biasanya bayinya lahir dengan hidrosefalus. Paling sering biasanya itu," imbuhnya.

Yang penting untuk diketahui hidrosefalus bukanlah penyakit turunan. Penyakit ini juga bisa dicegah dengan cara pemeriksaan secara rutin sebelum dan selama kehamilan. "Tes TORCH juga bisa jadi alternatif untuk mencegah bayi cacat," imbuh Diah.

"Jadi sebelum hamil si ibu harus sudah dipastikan bahwa dia sehat. Tidak ada infeksi-infeksi yang bisa menyebabkan kelainan bawaan. Kebanyakan para ibu memeriksa, kalau sudah hamil. Jadi sudah telat," bebernya.

Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah dengan menjaga asupan gizi. Kekurangan zat gizi tertentu atau komponen tertentu bisa berakibat kelainan pada bayi, termasuk kelainan otak.

0 comments:

Posting Komentar