TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

MAKANAN DAN GIZI BALITA

· · 0 comments

MAKANAN PENDAMPING ASI


Sebagai orang tua harus memahami  menu seimbang atau
mengatasi Balita yang susah untuk  makan

Makanan tambahan penting untuk perkembangan

Pemberian makanan tambahan adalah masa saat bayi mengalami perubahan  menu.
Dari hanya minum susu beralih ke menu yang mengikutsertakan makanan padat.
Ini adalah bagian yang menyenangkan dan sangat penting dalam perkembangan bayi.
Susu akan terus menyuplai zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai saat tertentu, namun saat bayi Ibu semakin aktif, makanan padat menjadi semakin berperan sebagai menu sehat, dan seimbang.

Pemberian makanan tambahan pada bayi tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa – ini adalah proses yang berkembang secara perlahan dimana Ibu mengalihkan menu bayi dari cairan ke makanan lumat, kemudian ke makanan yang lebih padat dan akhirnya berupa potongan.
Proses ini juga akan membuat Ibu dan Balita kena tumpahan makanan jadi bletotan

Perkembangan dan pembelajaran
Pemberian makanan tambahan bukan sekedar menambah zat gizi atau mengisi perut bayi.
Pada tahap ini, bayi mudah beradaptasi dan belajar dengan cepat.
Dengan mengenalkan rasa, dan tekstur baru serta pengalaman makan dengan sendok, makan menjadi cara yang menyenangkan untuk membantu perkembangannya.


Proses pemberian makanan tambahan juga berarti membiasakan balita terhadap rasa aneh saat makanan berada dalam mulutnya!
Beberapa bulan berikutnya orang tua mengenalkan rasa dan tekstur baru, Balita akan mengembangkan keterampilan menelan dan mengunyah.
Ini membantunya mengembangkan otot dan perkembangan otak dengan indera yang lain digunakannya untuk bicara.


Harus di waspadai bahwa pemberian makanan tambahan lebih merupakan proses perkembangan dan peningkatan kemampuan Balita
Proses belajar makan merupakan perubahan besar dari menghisap payudara atau botol, Balita merasa agak frustrasi - demikian pula Ibu
Bersiaplah untuk bersabar menghadapi bayi yang membiasakan diri terhadap sensasi memindah-mindahkan makanan dalam mulutnya hingga belajar mengunyah.
Yang penting tidak perlu khawatir bila ia menolak suatu jenis makanan, bisa jadi butuh sampai 100kali usaha agar si kecil mau makanan tertentu!

Makanan dan gizi balita

Balita selalu banyak gerak.
Sehingga dalam kondisi yang sama, sebenarnya ia butuh energi 3x lebih banyak dibanding orang dewasa.


Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat,
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.
Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.


Berbeda menu balita dengan orang dewasa
Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa.
Mereka butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Cermati perbedaan ini saatorang tua merencanakan menu makan balita:

Tidak perlu menggunakan gula,garam,zat perasa yang lain dan zat kimia yng terkandung di dalamnya.
Gula & Garam - lupakan penggunaan gula dan garam pada menu Balita.
Kalau pun ia sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya.
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita Ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.


Porsi Makan - Porsi makan Balita juga berbeda dengan orang dewasa.
Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering.

 Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.

Susu Pertumbuhan – Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita.
Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati ibu.


Apa yng perlu di ketahui tentang Menu seimbang itu?

Menu seimbang adalah gabungan dari :

Karbohidrat

      Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi.
   
      Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian.
  
      Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.

 Buah dan sayur

      Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel
 
      Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda.
  
      Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.



Susu dan produk olahan susu

       Susu pertumbuhan
  
       Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt
       Pastikan Balita mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya

 Protein

      Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan

      Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
 
      Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain.
  
      Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.


Lemak dan gula

       Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

       Makanan yang Harus Dihindari 
        Beberapa makanan perlu perhatian extra untuk dihindari, diantaranya:

        Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk balita.
   
       Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya.
 
       Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri ‘jajanan’ untuk balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan.
  
      Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
  
      Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.

0 comments:

Posting Komentar