TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

MENAMBAH NAFSU MAKAN

· · 0 comments

Menambah Nafsu Makan Anak dan Balita
Nafsu makan anak-anak berkurang disebabkan oleh beberapa hal:

Kurangnya variasi makanan yang diolah.
Masalah tersebut dapat ditanggulangi

1. Mencoba dengan bahan yang sama tetapi dengan resep yang berbeda, misalnya jagung selain dibuat sop, bisa juga dimasak untuk dadar jagung, atau makanan selingan seperti kue jagung, jenang jagung dan lain sebagainya.  

2. Menambah makanan selingan dengan bahan yang bergizi diantara makanan utama misalnya dari ketela pohon direbus kemudian dihaluskan,kemudian dikepal, di dalamnya diberi gula merah, dicelupkan dalam adukan 1 butir telor lalu digoreng, atau wortel (tambahkan daging bila ada) dicincang, tumis dengan bawang putih dan daun bawang, masukkan bihun yang sudah ditiriskan tambahkan kecap sedikit, gula dan garam secukupnya.   

3. Tetap diusahakan agar anak selalu makan (makanan utama) 3 kali sehari agar nutrisi yang masuk dalam tubuh anak terjaga, perlu diberitahukan pada pembantu rumah tangga yang menyuapi si anak agar sabar dan telaten.    

4. Menambah multivitamin yang sesuai dengan kondisi dan umur anak misalnya selain ASI ditambah dengan susu yang dibutuhkan tubuh si anak (bisa melalui konsultasi gizi dengan dokter si anak).
   
Masa peralihan pemberian makanan lunak ke padat (umur 2 tahun keatas).
Hal ini bisa diatasi dengan ramuan untuk menambah nafsu makan:

1. Sesendok makan air jeruk nipis diberi madu secukupnya,
diminum 2x sehari sesudah makan.      

2. Sehelai daun pepaya segar dicuci lalu dilumatkan dengan
sedikit garam dan diberi air matang sedikit demi sedikit kira-kira 1/4
gelas , peras airnya kemudian diminum sekaligus.     

Sakit perut semacam sakit perut biasa, mencret/diare, cacingan, dll.
CACINGAN:

250 g mentimun dan 500 g tahu di buat sop.   
Segenggam daun pare segar diseduh dengan 1/4 gelas air lalu disaring dan diberi 1 sendok teh madu kemudian diminum sebelum sarapan.
5 wortel yang sudah dikeringkan ditumbuk/parut sampai menjadi bubuk, seduh dengan air secukupnya, minum 2x sehari, 5 g setiap kali minum.

Bila cacingan kremi: 3 siung bawang putih dikupas, dicuci, kunyah sampai halus, telan dan minum air hangat, lakukan 1-2x sehari atau dengan resep : 1/4 kelapa hijau dan 1 wortel diparut, campur kedua bahan ini dengan bahan segelas air, peras dan saring, dan diminum malam hari sebelum tidur.   

Bila cacingan gelang: 60 g jahe segar dicuci lalu dilumatkan dan diberi segelas air, lalu disaring dan diberi 1 sendok makan madu, dan diminum 3x sehari atau dengan resep : 2 sendok biji pepaya dilumatkan lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu ditambahkan 1 sendok makan madu dan diminum selagi hangat 1x sehari.


Semakin besar balita Ibu, semakin ia memiliki keinginan dan pendapat sendiri, termasuk memilih makanan kesukaan. Konsultasikan dengan tim ahli kami untuk mendapatkan tips-tips yang bermanfaat.

Balita yang suka pilih-pilih makanan

Balita Ibu bisa saja menolak makanan yang sudah menjadi andalan Ibu. Ia kini mulai pilih-pilih makanan. Karena itu, variasi makan dibutuhkan untuk mencegah anak bosan.

Diperkirakan setengah dari semua balita rewel saat makan. Hal ini wajar - dan Ibu tidak sendirian! Tips ini mungkin dapat membantu Ibu melampaui 'masa masa percobaan' ini!
 
Beberapa tips agar anak tak rewel saat makan

     * Atur pemberian makan balita Ibu sesuai waktu makan ketika mereka merasa lapar. Pola alami akan berkembang dan Ibu dapat mulai mengatur rutinitas.



    * Biarkan balita Ibu makan makan sendiri dan jangan memaksanya sampai piringnya bersih karena akan menjadi tekanan dan bisa mengurangi selera makannya hingga menjadi rewel.



    * Jika balita Ibu menolak makanan, jangan menyerah. Ibu dapat memperkenalkannya lagi dalam beberapa hari. Beberapa makanan baru perlu dicoba sampai 15 kali sebelum dapat diterima.

     * Buat susana makan yang tenang atau sambil memutar musik riang. Jangan menyalakan TV, karena membuat balita Ibu tidak konsentrasi saat makan.

     * Selalu berikan porsi kecil dengan bentuk menarik sebagai permulaan dan berikan sedikit tambahan jika mereka masih lapar.

     * Bila balita Ibu tidak suka sayur, siasati dengan ‘sayur tersembunyi’ seperti parutan wortel atau bayam cincang dalam adonan perkedel. Atau ganti dengan memberikan buah dalam menu mereka.

     * Usahakan makan bersama keluarga. Meskipun setiap balita berbeda, beberapa balita menirukan perilaku orang lain. Jadi jika Ibu menikmati makanan yang menyehatkan, balita Ibu dapat melihat dan belajar dari apa yang Ibu lakukan.

    * Berikan penghargaan ketika mereka menghabiskan makannya. Jangan lupa, perhatiikan atau bicarakan makanan lain apa yang disukai.

 Yang paling penting adalah berusaha sabar! Selera makan balita Ibu mungkin nampak berubah dari hari ke hari, tetapi pertahankan menu seimbang untuk mereka.

Berikut adalah informasi lebih jauh mengenai bayi dan alergi. Yang bisa membantu Ibu mendeteksi alergi. Bila Ibu masih khawatir, konsultasikan dengan tim ahli Kami.

Apakah perbedaan antara alergi dan intoleransi?

Jika Ibu curiga melihat bayi Ibu rewel setelah minum ASI atau makanan tertentu, maka ada satu cara yang bisa membantu Ibu mengetahui apakah bayi Ibu mengalami alergi atau intoleransi. Yakni dengan melihat seberapa cepat reaksinya terjadi.


Alergi

 Gejala alergi biasanya muncul dalam hitungan menit atau detik. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedikit kacau karena bereaksi dengan alergen (zat pemicu alergi) dalam makanan dan membangun antibodi untuk menyerang alergen tersebut.

 Tubuh melepaskan zat kimia pertahanan, yang menyebabkan reaksi alergi, seperti bersin, bengkak atau ruam, muntah, dan diare. Minta dokter mendiagnosis alergi jika Ibu menduga adanya alergi pada bayi Ibu.

Intoleransi


Intoleransi gejalanya mungkin mirip alergi, namun bisa tidak terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Keluhan utamanya adalah perut terasa mulas.

Apa yang dapat dilakukan?

Buat catatan harian mengenai makanan yang diberikan untuk bayi. Hal ini dapat membantu Ibu mendeteksi makanan yang memicu alergi. Usahakan hanya memberikan makanan baru setiap empat hari sekali selama pengenalan makanan tambahan pendamping ASI. Hal ini juga akan membantu Ibu mendeteksi adanya reaksi alergi baru.

Intoleransi barangkali lebih sulit untuk didiagnosis. Baik dalam kasus alergi maupun intoleransi, Ibu sebaiknya menghubungi dokter Ibu, yang akan membantu mendiagnosis masalah dan menyarankan cara penanganan yang tepat.

0 comments:

Posting Komentar