TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

Seks Oke Lagi Berkat Jantung Sehat &Jantung Sehat Berkat Latihan Beban

· · 0 comments

Seks Oke Lagi Berkat  Jantung Sehat &Jantung Sehat  Berkat Latihan Beban
Seks Oke Lagi Berkat Latihan Beban?

Seorang teman berusia paruh baya mengaku kemampuan seksnya bertambah akhir-akhir ini karena rajin menjalani latihan beban. Ia sendiri bingung, apakah itu suatu kebetulan atau secara ilmiah dapat diterangkan hubungan antara latihan beban dan kemampuan seksual seseorang, khususnya bagi mereka yang usianya tak muda lagi.

Bila ditelaah lebih jauh, sang teman ini bukanlah pria muda usia yang tengah dalam puncak gairah dan kemampuan seksual. Namun begitu, walau tidak terbilang muda, ia dapat memaksimalkan potensi dan kemampuannya di tengah bayang-bayang dan ancaman penuaan (aging).

Pria berusia pertengahan tahun yang memiliki gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.

Diperkirakan satu dari lima pria di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan ereksinya. Dalam bahasa medis, kondisi tersebut disebut dengan disfungsi ereksi (DE). Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Archieves of Internal Medicine disebutkan, obat-obatan DE, seperti viagra atau cialis, ternyata bukan satu-satunya solusi dan tak tuntas dalam menyelesaikan masalahnya.

"Jika Anda punya gaya hidup yang sehat, termasuk bisa mengelola stres, tubuh akan merespons lebih baik dibanding jika Anda hanya mengonsumsi obat-obatan untuk DE. Apalagi jika obat-obatan itu tidak lagi berpengaruh, berarti itu pertanda Anda harus mulai mengubah pola hidup," kata Stephen Kopecky, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.

Para ilmuwan sebenarnya telah lama menduga ada hubungan antara impotensi dan gangguan kesehatan jantung. Sebuah teori umum menyatakan, pembuluh arteri yang memasok darah ke penis selama ereksi lebih cepat menyumbat dibandingkan pembuluh darah jantung, yang lebih besar. Karena itu, ereksi yang lembek bisa menjadi peringatan awal akan adanya penyakit arteri koroner di masa yang akan datang.

Untuk mencari hubungan tersebut, Jia-Yi Dong dari Soochow University, Suzhou, China, dan rekan melakukan sebuah riset dengan mengombinasikan 12 studi sebelumnya, yang melibatkan hampir 37.000 pria.

"Ini meta-analisis. Menunjukkan bahwa disfungsi ereksi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, dan semua penyebab kematian. Dan, secara independen meningkatkan faktor risiko kardiovaskular konvensional," katanya dalam Journal of American College of Cardiology.

Mereka menemukan bahwa pria dengan masalah ereksi mengalami peningkatan 48 persen risiko terserang penyakit jantung, dan juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah seksual.

Namun, penelitian ini tidak menjelaskan hubungan faktor risiko lainnya, seperti merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, pada pria yang rutin berolahraga dan menjalani diet mediterania kaya gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan minyak zaitun, dilaporkan mengalami peningkatan 2,4 poin pada skala 25-titik masalah ereksi.

"Hasil penelitian kami memperkuat bukti bahwa modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi untuk faktor risiko kardiovaskular efektif dalam meningkatkan fungsi seksual pria dengan disfungsi ereksi," kata Bhanu Gupta dan rekan di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, setelah melakukan uji coba terhadap 740 relawan.

Mereka menambahkan bahwa perubahan gaya hidup tampaknya lebih bermanfaat, terlepas dari apakah pria mengonsumsi viagra, obat yang paling umum untuk mengobati impotensi, atau tidak.

Penuaan adalah proses yang tak dapat dihindari oleh siapapun. Banyak pria atau wanita yang mengaku tak sekuat ketika muda, termasuk dalam hal seks. Namun begitu, meski usia di atas 40 tahun, tak perlu kekuatan dalam arti seluas-luasnya harus menurun drastis.

Agar penurunan kekuatan tak menurun terlalu cepat, termasuk kemampuan seksualnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan.  Namun sebelum itu, ada baiknya kita juga memahami apa sebenarnya seksualitas itu? Seksualitas adalah perasaan kuat, segar dan tetap bernafsu, dan kegembiraan akan keadaan badannya, kekuatan serta kemampuannya untuk menikmati kehidupan seksnya. Lalu apa yang menghalangi atau bahkan membunuh perasaan itu?

Menurut Dr. Sadoso Sumosardjuno Sp. KO,  pakar kesehatan olahraga dalam buku Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga, bila seseorang menjadi lebih tua, kecepatan metabolismenya cenderung menurun, dan karenanya energinya pun menurun. Akibat penurunan ini terjadi timbunan lemak karena asupan makanan tetap sama sedangkan aktivitas fisik berkurang. Kemudian, otot-otot mengalami kemunduran terus tiap tahun, setelah usia 30 tahun, sehingga otot menjadi kendor.

Baik pria maupun wanita, yang badannya lembek dan kendor, tentu saja tidak seksi lagi. Dengan penurunan otot-otot, dengan sendirinya postur (sikap badan) Anda akan berubah. Yang seharusnya bahu ke belakang, menjadi ke depan. Yang seharusnya berjalan dengan langkah yang atletis, berjalan agak terseret-seret.

Otot-otot trapesius dan otot latisimus dorsi (otot-otot di punggung) mulai mengendor, yang menyebabkan Anda nampak lebih tua. Kemudian, kekuatannya pun menjadi berkurang pula. Akhirnya tidak merasa cukup kuat dart tegap dalam penampilannya.

Pendeknya, Anda nampak jadi loyo. Ini kurang menguntungkan bagi keadaan seksualitas Anda. Dan akhirnya, yang paling penting adalah pada waktu Anda melihat di cermin, Anda melihat badan Anda yang kurang segar dan kendor menggelembyor. Hal ini akan mempengaruhi diri Anda sendiri dan mengakibatkan hambatan pada kemampuan seksual Anda.

Bagaimana caranya mengatasi masalah ini? Anda sebaiknya segera melakukan latihan beban dan tentu saja harus dengan cara yang benar.  Dengan latihan yang benar, maka Anda akan memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :

  1. Memperbaik postur tubuh dengan segera dan energi Anda akan bertambah. Dengan latihan-latihan beban, otot-otot akan berkembang. Latihan-latihan olahraga juga menaikkan metabolisme Anda. Otot adalah satu-satunya jaringan di dalam badan, yang selalu membakar kalori meskipun Anda dalam keadaan tidak aktif. Misalnya, Anda menggerakkan otot-otot di badan, berarti Anda akan membakar kalori lebih banyak daripada biasanya, meskipun Anda dalam keadaan tidur. Karena penggunaan kalori lebih banyak, maka tak akan terjadi timbunan lemak, meskipun makannya agak banyak.
  2. Badan Anda mulai agak keras. Setelah kurang lebih berlatih selama 8 minggu, maka akan terasa badan Anda menjadi keras pada paha dan lengan Anda. Anda mulai merasa seksi sebab keras adalah seksi.
  3. Kemudian Anda mulai merasa lebih kuat. Anda mulai merasa memiliki tenaga kembali, ada perasaan; Anda akan dapat melakukannya. Sikap Anda menjadi baru, baik dalam pemikiran maupun sepak terjang Anda. Kemudian Anda lebih berani mendekati lawan jenis Anda.
  4. Akhirnya yang paling penting adalah bahwa seluruh badan Anda telah menjadi segar kembali. Setelah 6 bulan melakukan latihan, Anda melihat di cermin, Anda akan melihat bentuk badan yang menjadi lebih bagus, yang mungkin sekali belum pernah mengalami punya bentuk badan sebagus itu. Maka timbullah rasa bangga, dan bentuk badan sebagus itu tentunya tak akan mengecewakan bila dilihat dalam keadaan tanpa busana.

Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, ternyata baik pria maupun wanita yang usianya antara 35-45 tahun yang diberikan latihan beban yang sederhana saja, maka kesegaran jasmaninya menjadi lebih baik, tak nampak loyo lagi. Ternyata, mereka memiliki rasa percaya diri serta memiliki pula rasa lebih mampu dalam aktivitas seksual. Oleh sebab itu, tak usah menunggu lagi, Anda yang memerlukannya, mulailah olahraga latihan beban, tentu saja secara teratur dan terukur.

0 comments:

Posting Komentar