TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN
TIPS DAN INFORMASI KESEHATAN MAMA PINTAR

TIPS Kiat Bugar Puasa Di Bulan Ramadan

· · 0 comments

TIPS   Kiat Bugar Puasa Di Bulan Ramadan
Tips Kiat Bugar Di Bulan Puasa Ramadhan - Thread Not Solved Yet
BERIKUT kiat yang bisa Anda coba selama bulan puasa. Kiat ini pernah dicobakan untuk mengelola atlit selama menjalani puasa di bulan Ramadhan oleh Dr. Phaidon L Toruan yang pernah menjadi ahli gizi bagi atlet angkat besi Lisa Rumbewas agar tubuh tetap bugar dan fit.

Bugar di bulan puasa dapat dicapai dengan:

1. Pilih menu makanan yang benar. Pilih karbohidrat yang kompleks seperti nasi merah ubi, jagung, singkong,oatmeal, roti gandum saat sahur.

Karbohidrat kompleks akan menyebabkan gula darah kita stabil. Kita akan segar selama menjalani puasa, karena gula darah yang stabil, akan turun perlahan saat tubuh merubah penggunaan bahan Baku dari gula darah menjadi lemak.

Kalau kepepet tidak sempat sahur, minum segelas susu, karena susu adalah makanan lengkap yang juga mengandung vitamin dan mineral.

Bila kita mengkonsumsi karbohidrat sederhana atau yang manis, seperti minum teh manis,nasi, mi instan, maka gula darah kita akan cepat naik. Bila gula darah cepat naik, tubuh akan mengkompensasi dengan melepas insulin, yang segera akan memasukkan semua gula darah ke dalamsel. Akibatnya gula darah menjadi cepat drop. Akibatnya tubuh akan lemas saat puasa. Secara psikologis, mood kita akan terganggu.

2. Pada saat berbuka, pilihan rasa manis yang terbaik adalah tetap karbohidrat kompleks. Nabi Besar Muhammad SAW menggunakan kurma. Kurma adalah buah yang memiliki karakter baik, mengandung tidak hanya fruktosa, akan tetapi juga mengandung vitamin dan mineral yang akan membuat gula darah stabil, dan asam amino yang akan segera memulai proses pemulihan tubuh.

Bila ingin rasa manis guna pemulihan, sebaiknya memilih mengkonsumsi buah seperti semangka, melon, pepaya dan buah lain. Bila ingin minum teh, gunakan madu, karena madu memiliki karakter seperti kurma.

Makanan yang mengandung gula pasir, karbohidrat sederhana seperti nasi, mi instant, akan menyebabkan gula darah cepat naik, dan cepat turun. Akibatnya saat tarawih akan sangat mengantuk.

Berbuka puasa dengan mengkonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung gula pasir akan menyebabkan tubuh manusia seperti sedang melakukan diet yoyo. Tubuh seperti disisiksa, dan pada saat lebaran, secara almiah tubuh kita akan melakukan kompensasi. Makan gila-gilaan, yang berakibat justru tubuh menjadi lebih gemuk setiap selesai Hari Raya.

Bila berbuka dengan karbohidrat kompleks, misalnya kolak dengan gula merah, kacang hijau dengan gula merah (sekarang tukang bubur kacang hijau malas, lebih senang dengan gula pasir) teh dengan madu, buah-buahan, dan saat makan malam mengkonsumsi nasi merah ketimbang nasi putih, atau pasta ketimbang mi instant, atau roti gandum ketimbang roti putih, maka mudah-mudahan kita bisa jauh lebih bugar, bisa tarawih dengan lebih khidmat, dan pada saat Hari Raya, kita tidak akan melakukan Balas dendam.

Kalau cerdik mengikuti kiat ini, kita akan mendapatkan keuntungan ganda, lahir baru secara rohani dan lahir baru secara jasmani. Tubuh menjadi ramping dan bugar. Selamat menjalankan Ibadah puasa.




Selama berpuasa, pola makan kita mengalami perubahan dari tiga kali sehari menjadi dua kali, yakni selama sahur dan berbuka. Akibatnya, energi yang dipakai untuk kinerja fungsi organ tubuh pun mengalami penurunan. Hal inilah yang perlu diwaspadai agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa.

Banyak orang yang merasa lapar dan lemas selama puasa. Mereka pun akhirnya memilih untuk mengurangi aktivitas fisik agar rasa lemas tidak terasa. Rasa lemas saat berpuasa, menurut dr.Samuel Oetoro, MS.Sp.GK, ahli gizi dari Semanggi Spesialist Clinic, disebabkan karena menurunnya gula darah secara berlebihan.

Bila gula darah turun terlalu rendah, badan akan terasa sangat lesu, gemetaran, mual, lapar, mual, kepala pusing, dan masih banyak lagi.

Untuk menyiasati turunnya gula darah secara berlebihan ini, Samuel menyarankan agar kita mengonsumsi glukosa yang merupakan salah satu karbohidrat terpenting sebagai sumber tenaga. "Agar kita tetap aktif, cadangan glukosa dan glikogen dalam tubuh harus cukup," katanya.

Agar sumber energi tetap ada, pilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti kentang rebus, beras, atau buah-buahan. Selain itu, konsumsi pula makanan yang tinggi serat agar glukosa dapat naik perlahan.

Saat Sahur

Saat sahur, sebaiknya konsumsi nasi merah yang lebih kaya nutrisi dan padat serat. Nasi merah juga mengandung karbohidrat kompleks yang dicerna secara bertahap sehingga membantu tubuh mempertahankan rasa kenyang yang lebih lama sehingga ktia tidak mudah lapar saat puasa.

Pilihan lain selain nasi merah adalah roti gandum atau oatmeal. "Saat sahur, porsi makan kita kira-kira 40 persen yang terdiri dari 30 persen makan besar dan 10 persen camilan," papar Samuel.

Camilan yang disarankan saat sahur adalah buah yang dimakan bersama kulitnya dan minum tiga gelas air. "Konsumsi buah saat Imsak," kata Samuel. Yang terpenting saat sahur adalah menghindari makanan berlemak karena hormon insulin tubuh akan berlebihan. Insulin akan mempercepat turunnya kadar gula darah dan ini membuat Anda cepat lapar.

Saat Berbuka

Setelah berpuasa selama 14 jam, kadar glukosa akan semakin sedikit menjelang buka puasa. Karena itu, saat berbuka kita perlu makanan yang bisa menaikkan gula darah dengan cepat. Pilihan yang tepat adalah makanan yang manis namun tidak tinggi gula.   Selain kurma, Samuel menyarankan agar buka puasa didahului dengan  segelas jus atau buah segar. Buah adalah sumber yang baik untuk mengganti kadar gula darah yang turun. Selain itu buah juga mudah dicerna sehingga tidak membuat pencernaan kaget.

Makanan besar atau menu utama, sebaiknya dikonsumsi setelah sholat maghrib setelah pencernaan beristirahat. Menu berbuka seharusnya mengandung karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan mineral. Tidak lupa dilengkapi sayur dan buah. Hindari makanan yang tinggi kalori seperti makanan bersantan, gulai, atau gorengan.

Terakhir, sebelum tidur malam, Samuel menyarankan agar kita mengonsumsi karbohidrat tanpa gula, misalnya buah segar. Bila dilakukan selama berpuasa, maka jumlah asupan kalori secara total dalam sehari akan di bawah jumlah asupan saat sedang tidak berpuasa.

Dengan pola makan seperti ini, sel-sel tubuh akan selalu aktif, tubuh selalu bugar, dan proses detoksifikasi juga akan terjadi.

0 comments:

Posting Komentar